07 April 2008
Nak,
Lihatlah langit diujung sana
Tempat mimpi kita mulai berpijak
Jagalah ia tetap dalam singgasananya
Tak terusik tangan-tangan kasar yang menerpa
Nak,
Jika kau telah sampai lebih dulu disana
Ingatlah, itu adalah mimpi kita berdua
Mimpi yang terbalut dari peluh dan asa
Tentang kasih dan harapan mulia
Nak,
Jika waktu memang belum mengizinkan kita menggapainya
Janganlah kau bersedih dan putus asa
Tetesan peluh kita takkan pernah sia-sia
Karena tinta emas berbesar hati mau menggoreskan nama kita disana
Nak,
Mimpi tak harus terwujud hanya dari tangan kita
Ia memang seperti semburat halus yang sulit diterka
Maka jika saatnya tiba
Jangan ragu meletakkan mimpi kita padanya
Nak,
Yakinlah, pada saatnya nanti kita akan tersenyum bahagia
Menapaki mimpi kita yang berubah jadi nyata
Semoga...!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Saya suka puisi ini.
Kebetulan saya juga dulu suka nulis puisi.
saya gampang terbuai sama kata-kata indah.
Post a Comment