31 October 2008
Saatnya membunuh waktu
Dengan perang kebebasan dan genderang bertalu
Mari kobarkan,
Api semangat untuk melaju
Ayooo....!!
Bukan saatnya membisu
Kita berkejaran dengan Makhluk pemburu
Mendekatlah
Kan kupatahkan alur lakumu
Hingga tak bersuara teriakan detikmu
Takkan pernah kubiarkan
Kau renggut kisahku
Ia hanya akan jadi milikku
Tak mungkin bisa
Kau lenyapkan begitu saja
Tawa yang pernah aku punya
Tak mungkin bisa kau sentuh
Kebebasan yang pernah kurasa
Saat kau tak hadir tanpa suara
Demi aku dan dirinya
Aku akan membunuhmu, waktu...!
Wanita,
Sosok sempurna pengungkap rasa
Saat sedih ataupun tawa
Tak perlu sembunyi
Saat harus menitikkan air mata
Semua seakan tak pernah tercela
Tak perlu sungkan
Saat harus melepas tawa
Semua terlihat begitu mudahnya
Wanita,
Mungkin tak pernah risau
Membohongi gejolak nurani diri
Wanita,
Simbol Kejujuran yang pernah ada
Di muka bumi dan untuk selamanya
14 October 2008
Semua ....
Selalu datang dan pergi
Tak pernah benar-benar singgah dihati
Aku muak dengan perjalanan ini
Tak berujung tak bertepi
Sudahlah,
Pergi saja...
Lagipula hatiku sudah mati rasa
Tak ada tempat lagi untuk goresan luka
Jangan pernah kau peduli
Aku sudah terbiasa dengan rasa ini
Mungkin saja ia menggelayutiku sampai mati
Hanya saja, diujung sepi
Aku berusaha memaknai semua yang terjadi
Mungkin sampai nanti
Atau terhenti di esok hari
12 October 2008
Sssstt....!
Jangan pernah bersuara
Apalagi berkata-kata
Lihat disana
Itu gerbang istana sunyi
Hanya keheningan yang boleh berdiri
Rasai kehadirannya
Tanpa pernah kau bisa melihatnya
Dengarkan sayup suaranya
Tanpa pernah tahu dari mana asalnya
Mengapa...?
Banyak keanehan tak bertepi
Jadi penghias disana sini
Waktu berjalan tak berdetak
Angin berhembus tak bergerak
Guruh bergelegar tak bersuara
Apalagi riuh tak bermakna
Semua tenggelam dalam ujung hening
Menyisakan tanya berkecamuk dalam hati
Sssttt....!
Jangan bertanya lagi
Ini istana sunyi
Suara tak diperkenankan disini
Tak ada lagi denyut untuk bersyair
Semua sajak singgah ke pesisir
Aku bukan lagi perangkai kata penghanyut hati
Seakan goresan penaku telah mati
Kemana ia pergi ?
Semua kini telah sirna
Berbaur semu lukisan fana
Takkan ada retas kehidupan bersuara
Biarkan ia mengalir saja
Tanpa ada yang memberi makna
Hanya saja hatiku akan selalu disana
Menjadi perenung gila tanpa kata
Subscribe to:
Posts (Atom)