22 September 2010

Kerisauan Ini


Semesta,
Keabadian tersadar
Bernyanyi dan merenung
Mengepakkan sayap ditengah malam buta
Menyadari berlalunya waktu, kian menjemukan saja


Menghapus angan-angan silam
Kenangan yang ingin kucampakkan
Tapi berulangnya waktu, memberi isyarat aku masih rindu


Seperti tepian langit,
Selalu terjaga dan berharap
Jika fajar tiba, ia bergegas membuka mata
Atau di kala senja tiba dengan keagungannya,
Berhias awan jauh di ujung cakrawala
Mengantarnya kembali pada keindahan malam-malamnya


Ah, akankah ada rindu yang menyatu
Menghentikan curahan hati berbias semu
Melepas keletihan
Ataukah bersahabat saja dengan takdir untuk melupakan
Membiarkan semua hilang
Menjadi jejak yang tak perlu dikenang


Semoga tak kutemui lagi esok hari,
Aku dan kerisauan ini....



4 comments:

bebe yukiiy said...

romantis nieyhhhh.... ^_^

ion_why said...

hmmmm.... romantis hny di dalam hati saja. hehehee..... ^_^

AIN SYAKIRA said...

runsing?adakah sebuah alunan irama mampu memberi ketenangan?adakala tidak.
aku berpuisi untuk membebaskan kerunsingan ini.namun hakikatnya,ia masih kekal di hati.MENYAKITKAN...

ion_why said...

berpuisi adalah curahan hati, walaupun orang yang membaca tak kan pernah mengerti apa yang ada di hati kita. tapi itu sudah cukup melegakan. terima kasih.... :D