28 February 2009
Masihkah kuinjakkan kakiku di muka bumi ini
Ataukah aku sudah menghirup bau surgawi ?
Tak kusangka aku masih tergolek di ranjang ini
Terbujur kaku antara hidup dan mati
Fikirku melayang entah kemana
Halusinasi menyergap meronta-ronta
Terbayangi sesuatu entah apa
Mencipta ketakutan merasuk relung jiwa
Sementara jasadku seperti meregang nyawa
Bernafas sedikit saja aku tak bisa
Tenggelam dalam cekikan tangan tak kasat mata
Kenapa tidak kau bunuh saja ?
Tanpa harus kau siksa begitu rupa
Atau kumohon biarkan aku bernafas lega
Biarkan saja
Peduli apa dengan mulut manusia
Mereka hanya bisa mencerca
Tak bisa menelusuri perjuangan dalam jiwa
Anggap saja mereka hanya seonggok bara
Kadang terpakai, tapi tak ada salahnya ditinggal begitu saja
Tak usah kau risaukan
Waktu yang akan menjawab segalanya
Jangan lupa,
Jalan terjal masih menganga di ujung sana
Harus bisa berkelit berusaha sekuat tenaga
Ingat,
Peluh dan darah tak kan pernah mengucur sia-sia
Ada harapan nyata di depan mata kita
Saat itu kau bisa tertawa
Diatas kekaguman dan penghinaan mereka
Subscribe to:
Posts (Atom)