Saatnya,
Aku ingin terlelap malam ini
Aku ingin mengingatnya dalam mimpi
Aku ingin kedamaian di jiwa ini
Sejenak,
Harus kulupakan bisikan hatiku sendiri
Tak ingin ini semakin membebani
Menyudutkan aku dalam pengap tak terpahami
Lupakan,
Kesepian hari ini tak kan ada di esok hari
Semua keresahan kan pergi
Tak akan lagi menghantui
Peri tidur,
Tuntun langkahku ke alam mimpi
Semoga kudapati esok lebih baik lagi
Tak ada keluh kesah luapan emosi
Tidak lagi
29 September 2009
15 September 2009

Wahai angin,
Berkatalah padaku
Aku ini siapa ?
Makhluk dari mana sebenarnya ?
Apa aku tercipta hanya untuk menangis di dunia
Coba katakan, derita apa yang belum pernah kurasa
Mereka hanya menyisakan hati yang penuh luka
Seandainya bisa
Aku ingin menerkam dunia
Mencabik-cabiknya hingga tak bersisa
Ia telah membunuhku
Saat aku belum tahu siapa diriku
Bagiku, dunia ini hanya liarnya nafsu
Menghantui hati-hati yang membatu
Masih adakah malaikat dalam cerita-cerita kecilku ?
Tidak, tak pernah ada
Aku tak percaya
Uluran tangan mereka tak nyata
Tapi,
Lihat wanita diujung sana
Dia melambaikan tangan ingin bercengkerama
Ah, dia akhirnya hanya akan membuangku
Seperti ibuku menelantarkanku
Tapi tunggu,
Lihat mereka berdua diujung sana
Mereka menawarkan kisah yang penuh suka
Ah, mereka hanya akan mencampakkanku
Seperti orang tuaku tak mengakuiku
Ah sudahlah,
Aku benci tangisan ini
Aku tak ingin merajuk lagi
*gambaran kesedihan anak-anak seperti Sheila dan Alejo (Novel : Sheila, Kenangan Yang hilang - Torey Hayden)
Subscribe to:
Posts (Atom)