16 August 2009

Ayunan Terlupakan


Ayunan di pesisir pantai itu kini sepi
Tak berpenghuni
Atau bahkan tak punya jiwa lagi

Hanya sesekali ia mengikuti irama hembusan angin laut
Berayun letih tanpa peduli apa yang membuatnya begitu hanyut

Seperti inilah bisik hatinya.....

Kini semua hanya luka terpendam tak terkata
Namun kenapa tak mereka ungkit saja
Agar aku tahu apa yang sebenarnya mereka rasa

Langit senja telah menganggapku gila
Tiap hari tak hentinya aku meratapi kepergiannya
Namun memang begini adanya
Untuk apa aku menutupinya

Hatiku sedih tak terkira
Ketika tawa kecil keduanya lenyap begitu saja
Tanpa sempat mereka menyatukan impian-impiannya
Padahal bukankah mereka satu rasa ?

Kemarin,
Mereka datang padaku
Tapi tidak bersama-sama, cuma sendiri-sendiri saja
Menumpahkan kata hati pada diriku yang tak bisa berkata-kata

Lagipula aku bisa berbuat apa
Aku kini hanya teman saat mereka berduka
Atau aku ikut menangis saja

Aku rindu dengan aku yang dulu
Bersama keduanya saat mereka tertawa
bercerita tentang semuanya
Meskipun waktu itu aku cuma membisu saja
Namun setidaknya ada yang bisa kuceritakan pada langit senja
Saat mereka tertawa



..... begitulah yang aku rasa saat memandangnya
Ketika aku berangsur hilang diujung cakrawala
Saat malam mulai tiba



*footnote : rangkaian kata yang sempat aku fikirkan saat melihat salah satu scene dalam "Anne Van Jogja"

2 comments:

maya putri said...

bagus kak, dalem banget.

ion_why said...

makasihhh.... makasihhh.....