Keabadian tersadar
Bernyanyi dan merenung
Mengepakkan sayap ditengah malam buta
Menyadari berlalunya waktu, kian menjemukan saja
Menghapus angan-angan silam
Kenangan yang ingin kucampakkan
Tapi berulangnya waktu, memberi isyarat aku masih rindu
Seperti tepian langit,
Selalu terjaga dan berharap
Jika fajar tiba, ia bergegas membuka mata
Atau di kala senja tiba dengan keagungannya,
Berhias awan jauh di ujung cakrawala
Mengantarnya kembali pada keindahan malam-malamnya
Ah, akankah ada rindu yang menyatu
Menghentikan curahan hati berbias semu
Melepas keletihan
Ataukah bersahabat saja dengan takdir untuk melupakan
Membiarkan semua hilang
Menjadi jejak yang tak perlu dikenang
Semoga tak kutemui lagi esok hari,
Aku dan kerisauan ini....
4 comments:
romantis nieyhhhh.... ^_^
hmmmm.... romantis hny di dalam hati saja. hehehee..... ^_^
runsing?adakah sebuah alunan irama mampu memberi ketenangan?adakala tidak.
aku berpuisi untuk membebaskan kerunsingan ini.namun hakikatnya,ia masih kekal di hati.MENYAKITKAN...
berpuisi adalah curahan hati, walaupun orang yang membaca tak kan pernah mengerti apa yang ada di hati kita. tapi itu sudah cukup melegakan. terima kasih.... :D
Post a Comment